NASIONAL, suaramerdeka-kedu.com - Adanya wabah Penyakit Kulit dan Mulut (PMK) di berbagai daerah terbukti memberikan dampak buruk. Salah satu dampaknya yakni harga jual sapi yang turun.
Salah seorang pedagang sapi di Pasar Keppo, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Supandi (55) mengatakan, penurunan harga jual sapi antara Rp2 juta hingga Rp5 juta per ekor.
"Kalau yang biasa laku dengan harga Rp15 juta, untuk sekarang ini hanya bisa laku antara Rp10 hingga Rp11 juta saja. Pokoknya turun drastis," kata Supandi, Jumat (10/6/2022).
Baca Juga: Hasil Lebaga Survei Pilpres 2024 : Ganjar Selalu Menang Dipasangkan Siapa Saja
Pedagang asal Desa Sokalelah, Kecamatan Kadur, Pamekasan ini menuturkan, selain harga turun, sejak setengah bulan lalu juga banyak pedagang yang memilih untuk tidak membeli sapi di setiap pasaran.
Hal ini karena mereka khawatir membeli sapi yang terserang penyakit, sehingga harga jual sapi bisa turun secara drastis.
"Kalau mau menjual sapi bagi peternak, jangan menjual sekarang. Pasti rugi, karena harganya turun drastis," saran Supandi dikutip dari Antara.
Baca Juga: KH Dimyati Rois Wafat, Berikut Sekilas Tentang Abah Dim
Lain Supandi, lain pula pengalaman Tonawar, warga Desa Kertagena Laok, Kecamatan Kadur, Pamekasan.