Memperingati Hari Pendidikan Nasional, BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan mengadakan webinar Pentingnya Kurikulum Jaminan Sosial di Indonesia untuk Pendidikan Menengah dan Tinggi, beberapa waktu lalu.
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Abdur Rahman Irsyadi menuturkan, pihaknya dan BPJS Kesehatan memiliki usulan tentang cara memberikan literasi soal jaminan sosial bagi kelompok pelajar.
Yakni dengan pembentukan kurikulum pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Jamsostek Rp2,2 M kepada Pekerja Surabaya
"Salah satu cara yang tepat adalah dengan memasukkan jaminan sosial menjadi substansi ajar di dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan," ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, yang hadir dalam webinar, dalam keterangan tertulis BPJS Ketenagakerjaan.
Muhadjir mengatakan, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan tahun 2019, literasi asuransi masyarakat Indonesia hanya sebesar 19,40 persen.
Dia pun meminta kegiatan kampanye, sosialisasi, edukasi dan literasi harus dilakukan lebih gencar lagi oleh kedua BPJS.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Luncurkan Program Rehab
Rektor Universitas Negeri Jakarta, Komarudin menilai, dunia pendidikan memiliki peran krusial dalam menanamkan pentingnya jaminan sosial sejak dini agar Indonesia semakin menuju kesejahteraan kolektif (universal welfare)
Sementara, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Magelang, Budi Pramono mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan baik Kota maupun Kabupaten Magelang terkait jaminan sosial tenaga kependidikan.
"Kami dan Disdikbud sudah siap untuk memberikan edukasi terkait jaminan sosial ke sekolah ataupun pelayanan pendidikan lain," ujarnya.