YOGYAKARTA, suaramerdeka-kedu.com - Fluktuasi kasus Covid-19 masih terjadi apalagi ada varian-varian baru. Pemerintah minta masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan karena pandemi belum hilang.
Baca Juga: Jukir Nakal Didenda Rp 2 Juta, Forpi Yogyakarta : Jadi Efek Jera
Memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak minimal satu meter dan menghindari kerumunan tetap menjadi kunci utama.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah melakukan berbagai upaya pencegahan salah satunya penggunaan data pergerakan ponsel Mobile Subscriber Integrated Services Digital Network Number/MSISDN dari Base Transceiver Station (BTS) untuk mendeteksi kerumunan.
''Kominfo juga memberikan peringatan melalui pesan singkat dalam bentuk SMS blast. Namun demikian penerapan teknologi tersebut memiliki kelemahan yaitu masih menggunakan ponsel sebagai media utama dalam mendeteksi kerumunan sedangkan beberapa orang belum tentu memiliki ponsel atau justru memiliki ponsel lebih dari satu,'' ungkap Muhammad Nurwidya Ardiansyah, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.
Baca Juga: Guiding Block KSPN Borobudur Terhalang Tiang dan Pohon
Ia dan teman-temannya mencoba membantu pemerintah, merancang sistem peringatan deteksi kerumunan berbasis Deep Convolutional Neural Network dengan menggunakan CCTV. Timnya terdiri atas Muhammad Dzulfiqar Amien, Danang Wijaya dan Marifa Kurniasari.
Input Data
Menurut Ardiansyah cara kerja sistem tersebut menggunakan perangkat CCTV sebagai media input data rekaman video secara real-time, kemudian perangkat akan mendeteksi orang yang berada pada frame video.
''Setelah objek dapat terdeteksi selanjutnya sistem akan mendefinikan kerumunan ketika terdapat dua orang atau lebih dengan jarak kurang dari satu meter. Perhitungan jarak di dalam frame dilakukan dengan metode Euclidean Distance. Setelah kerumunan terdeteksi, sistem akan mendeteksi warna pakaian dari orang yang berada di dalam kerumunan sehingga pesan peringatan suara yang dikeluarkan oleh speaker dapat lebih spesifik ke kelompok tertentu,'' paparnya.