JAKARTA, suaramerdeka-kedu.com – Berbagai upaya di lakukan Kementrian Pekerja Umum dan Perumaham Rakyat (PUPR) dalam menangani permasalah DKI Jakatra terkait Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) upaya tersebut dibuktikan langsung dengan diturunkannya dana sebesar Rp 2,1 triliun.
Meskipun dalam menggarap proyek SPAM masih terdapat keterbatasan dana karena kondisi Pandemi COVID-19.
Dalam konferensi pers Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan telah menerima dana sebesar Rp 2,1 triliun untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Jakarta.
Baca Juga: Kabupaten Magelang Masuk ke PPKM Level 1
Anies juga mengucapkan terimakasih Kementerian PUPR yang memberikan bantuan awal berupa investasi awal sebesar Rp2,1 triliun untuk mengamankan SPAM hilir yang menjadi pusat untuk DKI Jakarta sendiri, Senin (3/1/2022).
Kucuran dana investasi ini menjadi salah satu jalan menuku pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain dana tersebut, pemerintah juga sudah menekan nota kesepahaman (MoU) terkait sinergi dan dukungan penyelenggaraan SPAM di Provinsi daerah Khususnya DKI Jakarta.
Baca Juga: Swiss-Belboutique Yogyakarta Salurkan Bantuan Ke Panti Asuhan dan Panti Wreda
Dalam hal ini Anies menargetkan pemerintah akan memenuhi kebutuhan air dengan perpipaan 100% pada 2030 atau lebih cepat.
"Dengan ditandatangani nota kesepahaman ini Insyaallah ditargetkan kita bisa melayani air minum perpipaan ke seluruh masyarakat 100% pada 2030. Atau bisa lebih awal," ucap Anies.
Terkait MoU ditandatangani langsung oleh pemerintah pusat melalui Muhammad Tito Karnavian selaku menteri dalam Negeri, dan Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono yang disaksikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi.
Sementara ini Anies tak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada kepada Pemerintah Pusat, “Kami dalam hal sangat berterimakasih kepada kementerian koordinator kemaritiman dan investasi, kementerian dalam Negeri dan Kementerian PUPR yang telah berkomitmen untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air minum sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat Jakarta, sekaligus solusi bagi pencegahan
penurunan muka tanah di DKI Jakarta," ucapnya.