MAGELANG, SUARA MERDEKA – Isu penculikan anak marak tersebar di sejumlah daerah. Sebagai upaya antisipasi, sekolah pun menerapkan aturan penjemputan siswa.
Salah satunya adalah TK Kanisius Pendowo, Kota Magelang. Sekolah ini akan menerapkan sistem penjemputan siswa bagi penjemput selain orang tua dengan membekali kartu khusus mulai pekan depan.
Neisya Kurniawati Devita Putri, guru di TK Kanisius Pendowo, menuturkan setiap orang tua siswa akan mendapatkan satu kartu penjemput. Ketika ada kerabat atau orang lain yang menjemput si anak, misal, dia harus bisa menunjukkan kartu penjemput yang diberikan oleh orang tua si anak.
"Misal orang tua berhalangan untuk menjemput, kartu penjemput itu harap dibawakan kepada penjemputnya. Misal oleh omnya, tantenya, atau orang lain," kata Neisya saat dihubungi Suara Merdeka, Kamis (2/2/2023).
Baca Juga: Berikut Surat Edaran Disdikbud Magelang soal Isu Penculikan Anak
Standar operasional prosedur (SOP) penjemputan siswa di TK Kanisius Pendowo selama ini, menurut Neisya, sudah cukup ketat. Saat siswa dijemput orang selain orang tua, sekolah memastikan kebenarannya terlebih dulu kepada orang tua. "Kami telepon dulu untuk cross-check ke orang tua," ucapnya.
Selain penerapan sistem penjemputan siswa, TK Kanisius Pendowo juga melakukan restriksi akses.
Perlu diketahui, sekolah ini bisa diakses melalui pintu masuk Gereja Katolik Santo Ignatius dan SD Kanisius Pendowo karena berada dalam satu kompleks. Dengan demikian, siswa TK dan pihak antar-jemput tidak bisa melalui masing-masing pintu ini.
"Siswa juga tidak kami izinkan bermain di playground kalau tidak ada guru pendamping. Karena (playground) berhadapan langsung dengan jalan raya. Lumayan riskan anak (bila) bermain sendiri (tanpa pengawasan)," jelas Neisya.
Baca Juga: Dugaan Penculikan Anak di Magelang, Ini Kata Polisi
Dia menambahkan, dalam salah satu sesi pembelajaran, para siswa juga diberikan pemahaman akan isu penculikan anak. Mereka diminta untuk tidak mudah percaya dengan orang asing atau orang tak dikenal.
