MAGELANG, SUARA MERDEKA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau proyek pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Selasa (31/1/2023).
Ganjar menuturkan, MAJT diharapkan menjadi simbol kerukunan antarumat beragama dan pusat moderasi beragama.
"Di sini ada Candi Borobudur, ada kelenteng, gereja juga. Saya berharap masjidnya dapat menjadi pusat moderasi beragama, sehingga saya bayangkan tokoh-tokoh agamanya bisa ngobrol karena di bawahnya ada tempat untuk menjadi ruang pertemuan," tuturnya.
Ganjar menekankan pembangunan MAJT akan melibatkan kelompok disabilitas terkait dengan fasilitas yang dibutuhkan agar ramah bagi penyandang disabilitas.
Dia juga mengingatkan agar jangan sampai ada tindakan koruptif dalam proses pembangunan MAJT.
Baca Juga: Pelaku Pencurian Kabel Telkom di Temanggung Ditangkap Polisi
"Tidak hanya rumah ibadah ya, tapi semuanya. Jangan dikorupsi dan tadi saya bilang berulang-ulang, apalagi ini rumah ibadah. Itu saya tekankan di awal. Makanya kalau ada yang minta-minta lapor saya," tegas dia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Hanung Triyono menerangkan, pembangunan MAJT sudah diinisiasi sejak 2019.
MAJT berdiri di atas lahan seluas 5 hektare, di mana lahan ini berasal dari Pemerintah Kabupaten Magelang 1,6 hektare, Pengadilan Agama Mungkid 0,13 hektare, dan pembebasan dari Pemprov Jateng 3,2 hektare.
"Luas bangunan 24.866 meter persegi dengan kapasitas jemaah 5.000 orang. Ada dua lantai. Lantai 1 untuk islamic center dan plaza, lantai 2 untuk sembahyang," kata Hanung.
Hanung menyebut pada tahun ini pembangunan fokus pada masjidnya saja. Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan ini senilai Rp118 miliar. Sedangkan pembangunan fasilitas islamic center akan dilanjutkan pada 2024.
Baca Juga: Panglima TNI Tinjau Kantor Pemkot Magelang
Hanung melanjutkan, sebelumnya, secara keseluruhan, anggaran pembangunan MAJT mencapai Rp320 miliar. Namun, nilai ini berubah karena ada perubahan dalam arsitekturnya. Salah satunya menghilangkan fasilitas hotel.
"Kemarin ada termasuk hotel. Nah, gantinya ruang terbuka hijau," ujarnya.