WONOSOBO - Lansia penting memahami literasi digital untuk menangkal berita hoax. Masyarakat perlu waspada berita bohong soal pemilu 2024, kesehatan dan undian berhadiah.
Aplikasi percakapan whats app menjadi sarana efektif untuk menyebarluaskan berita. Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) menggelar Akademi Digital Lansia.
Sebanyak 120 lansia dari berbagai daerah di Wonosobo mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Bupati pada Sabtu (28/1).
Koordinator Wilayah Mafindo Wonosobo Astin Mei mengatakan, kaum lanjut usia (lansia) penting mendapat literasi digital.
Sebab pada era digitalisasi ini mereka rentan terkena penipuan atau berita hoax.
“Ini salah satu program dari Tular Nalar, tujuannya sama yakni meningkatkan literasi digital pada lansia.
Mereka dianggap sebagai orang yang tak terlalu banyak memakai internet, tapi sering dapat hoax.
Kami ingin mengedukasi agar mereka bisa berpikir kritis dalam menangkal hoax,” tutur Astin yang ditemui di sela-sela acara.
Astin menambahkan, para lansia ini dibagi menjadi 10 kelompok dengan satu fasilitator. Mereka kemudian berdiskusi tentang bagaimana menangkal hoax dan pengalaman mendapatkan berita bohong.
“Nanti diberi tahu bagaimana ciri-ciri hoax dan bagiamana cek faktanya,” imbuh Astin.
Masyarakat, lanjut Astin, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai terhadap berita bohong. Salah satunya yakni soal politik, apalagi kini tengah mendekati pemilihan umum 2024.
“Hoax di kesehatan juga luar biasa, seperti pada saat covid ada berita kalau bawang putih bisa menyembuhkan covid.
Ini akhirnya membuat orang tidak mau vaksin, tidak mau pakai masker dan tidak menghindari kerumunan.
Ini pengaruhnya luar biasa, dan ada lagi misalnya ada orang kanker stadium empat ada yang malas berobat kemo karena ada hoax cuma pakai obat herbal bisa sembuh,” papar Astin.