MAGELANG, SUARA MERDEKA - Usai vakum selama lima tahun, acara Magelang Tempo Doeloe dihelat kembali di Alun-alun Kota Magelang, Jumat sampai Minggu (16-18/12/2022).
Ajang hajatan sejarah yang kali pertama digelar tahun 2006 tersebut kali ini mengangkat tema de Kampong.
Alun-alun pun disulap bak perkampungan zaman dulu. Ini ditandai dengan sejumlah ciri khasnya, seperti stan-stan yang dihiasi rumbai bambu, jemuran di area terbuka, dan pohon pisang.
Adapun konten dari Magelang Tempo Doeloe (MTD) macam jelajah sepeda tua, gelar wicara, pemutaran film, pameran foto lawas, dan drama perang kemerdekaan. Tak luput pula bazar barang lawasan dan kuliner tempo dulu.
Baca Juga: Sambut Bonus Demografi 2030, Menaker Ida: Fokus 5C
"Bisa dibilang, kami menyajikan sejarah dengan nuansa entertainment," ucap ketua panitia acara Andritopo, Jumat malam.
Andri, panggilannya, menyatakan MTD kali ini memiliki kesan khusus karena sebagai ajang reuni. Mengingat kali terakhir MTD digelar pada 2017.
Sebab MTD vakum, dia bilang, "tidak dianggarkan oleh Pemkot Magelang (pada 2018 dan 2019). Tambah ada pandemi (Covid-19)."
Dia berharap MTD kelak menjadi pergerakan independen. "Pemerintah hanya soal perizinan acara atau tempat. Harapan kami adalah swadaya (secara pembiayaan, red)."
Baca Juga: Terduga ODGJ Ditetapkan Tersangka Perusakan Masjid di Magelang, Polisi: Penyidikan Ditunda
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Magelang Sarwo Imam Santosa mengatakan, program wisata di Kota Magelang tahun 2023 mengedepankan atraksi dan olahraga wisata (sport tourism).
Atraksi, misalnya, meliputi pentas-pentas kesenian, termasuk MTD. Sport tourism bisa berupa olahraga lari dan sepeda.