Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menilai, sembilan program unggulannya sepanjang tahun 2022 berjalan baik. Serapan anggaran juga dinilai baik, dan kini dalam tahap evaluasi.
"Realisasi Rodanya Mas Bagia, misalnya, di kelurahan sudah lebih dari 86 persen. Di beberapa kelurahan sudah 100 persen. Saya harap sampai akhir tahun penyerapan semua program 100 persen," jelasnya.
Sembilan program tersebut antara lain Program Pemberdayaan Masyarakat Maju, Sehat, dan Bahagia (Rodanya Mas Bagia), Magelang-Kelurahan Enterpreneurship (Magelang Keren), Program Magelang Agamis (Programis), Magelang Cinta Organik (Magelang Cantik).
Kemudian, Magelang Smart City (Magesty), Jaga Warga dari Pandemi (Jawani), Jemput Sakit Antar Sehat (JSAS), Balai Belajar, dan Ngopi Bareng Pak Wali.
Aziz menyatakan kesembilan program akan tetap berjalan pada 2023 bersama dengan program unggulan lain. Terutama guna membuat kemandirian warga, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan.
"Program nonfisik masih akan mendominasi di tahun 2023, yakni sebesar 80 persen. Sementara program fisik hanya 20 persen," ungkapnya.
Sepanjang tahun ini, Magelang Keren, misal, melibatkan lebih dari 500 peserta di 17 kelurahan di Kota Magelang. Mereka mengikuti beragam jenis pelatihan, mulai dari menjahit, otomotif, salon, hingga barista.
Pada Programis, telah dicanangkan 108 kampung religi. Magelang Cantik, warga diajak memilah sampah di tiap RT dan RW dan menanam tanaman organik. Magesty sendiri kini tak hanya sebagai platform promosi produk usaha mikro, kecil, dan menengah, tapi terintegrasi dengan JSAS dan layanan Public Safety Center (PSC) 119.
Angka Kemiskinan
Aziz menargetkan angka kemiskinan di Kota Magelang mencapai 4-5 persen. Hingga November 2022, dia bilang tingkat kemiskinan sebesar 7,01 persen dari 7,75 persen pada 2021.