MAGELANG, SUARA MERDEKA - Dhio Daffa Syahdilla (22), terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Magelang, melakukan tindakan kejinya karena kesal orang tuanya sering menanyakan dan menagih uang yang telah dia gunakan untuk investasi.
"(Pernyataan bahwa) investasi ini hanya alasan belaka," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Polresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun di Polresta Magelang, Rabu (7/12/2022).
Sajarod menerangkan tersangka meminta uang kepada orang tuanya secara bertahap dengan total Rp400 juta. Anak bungsu itu berbohong bahwa uang digunakan untuk investasi perluasan lahan parkir di DI Yogyakarta.
Baca Juga: Teka-teki Pembunuhan Keluarga di Magelang: Anak Kesal Ditagih Hasil Investasi
Demi membuat investasi tersebut seolah-olah benar dan untung, Dhio memberikan uang Rp40 juta per bulan mulai Januari sampai Maret 2022. Alih-alih uang yang dia berikan adalah uang hasil pemberian orang tuanya.
"Kami menyimpulkan sisa uang Rp280 juta digunakan tersangka untuk hal-hal lain, salah satunya juga untuk membeli zat kimia yang digunakan tersangka dalam pembunuhan keluarganya," jelas Sajarod yang menambahkan setelah Maret, Dhio tidak memberikan uang lagi kepada orang tuanya.
Seperti diwartakan, satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya di Dusun Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022). Korban adalah ayah, ibu, dan kakak dari Dhio, yakni Abbas Ashar (58), Heri Riyani (54), dan Dhea Chaiurunnisa (25). Mereka tewas diketahui karena keracunan zat sianida dalam minumannya.
Baca Juga: Pemkot Magelang Raih SAKIP Predikat BB