MAGELANG, SUARA MERDEKA - Desa Kebonsari di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang melakukan uji coba peta perjalanan (travel pattern) wisata budaya, Rabu (16/11/2022).
Masyarakat setempat mengusung wisata budaya dengan konsep edukasi pengolahan bambu. Terlebih, ujar tenaga penggerak Desa Kebonsari Anang Ari Susilo, bambu merupakan potensi unggulan Kebonsari.
"Ada 11 jenis bambu di Kebonsari, di antaranya, apus, ampel, betung, gombong, legi (ater), cendani, kuning, ori (duri)," katanya saat ditemui Suara Merdeka, Rabu.
Pada uji coba wisata budaya tersebut, terdapat lima pos yang memiliki kegiatan masing-masing. Pos 1 menampilkan cara pembuatan wayang siladan dari bambu, pos 2 berupa pembuatan peralatan dapur.
Baca Juga: Musim Hujan, BPBD Imbau Penambang Jauhi Sungai Sekitar Merapi
Ada pula pos dolanan anak. Tak sekadar belajar membikin tulup, katapel, gasing, dan egrang, partisipan bisa memainkannya langsung. Kemudian, pos memasak kupat yang dibungkus daun bambu.
Terakhir, pos musik yang menampilkan sebuah kelompok memainkan instrumen musik, macam angklung dan gambang.
Anang menyebut masyarakat selama ini hanya memanfaatkan bambu sebagai komoditas perdagangan dengan mengolahnya menjadi obrok, pulpen, dan barang-barang lainnya.
Ketua Eksotika Desa--komunitas yang fokus pada lingkungan dan kebudayaan desa selaku fasilitator--Panji Kusumah menuturkan, kolaborasi antardesa di Kecamatan Borobudur juga terjadi dalam uji coba peta perjalanan.
Termasuk Kebonsari, di mana pada pos musik kelompok yang pentas berasal dari Desa Wringinputih. "Fokus uji coba travel pattern wisata budaya ini memang menguatkan hubungan sosial kemasyarakatan antardusun, antardesa di kawasan Borobudur," katanya.