MAGELANG, SUARA MERDEKA – Fakultas Pertanian Universitas Tidar menggelar International Conference on Agricultural, Nutraceutical and Food Science secara hibrida, pekan lalu. Seminar ini dihelat di gedung dr. H Suparsono Untidar secara luring dan melalui aplikasi Zoom dan YouTube Universitas Tidar secara daring.
Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Prof Rokhmin Dahuri memaparkan, sebagian besar unit usaha di bidang pertanian, perikanan budi daya, perikanan tangkap, peternakan, dan sektor penghasil pangan lainnya adalah skala kecil dan tradisional.
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Gotong Royong tahun 2001-2004 itu unit usaha tersebut tidak menerapkan skala ekonomi, sistem manajemen rantai pasokan terpadu, teknologi mutakhir, dan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Mahasiswa Untidar Lakukan Kekerasan Seksual pada Mahasiswa PMM
"Dan tentunya kebijakan ekonomi-politik seperti moneter, fiskal, ekspor-impor, dan iklim investasi yang tidak kondusif turut menyumbang permasalahan bidang pangan saat ini," katanya.
International Conference on Agricultural, Nutraceutical and Food Science (ICANFS) melibatkan enam narasumber dari dalam dan luar negeri. Yakni Prof Stephen E Gerau (SUNY, AS); Prof Iin Handayani (Murray State University, AS); Puji Lestari, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional; Prof Herry Utomo (Lousiana State University, AS); Prof Anang M Legowo dari Asosiasi Pakar Teknologi Pangan Indonesia; dan Arif Reza (University of Idaho, AS).