PURWOREJO, suaramerdeka-kedu.com - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo menyoroti fenomena obat sirop penyebab gagal ginjal yang mengakibatkan satu anak di Purworejo meninggal dunia.
Sirop penyebab gagal ginjal pada anak tersebut ditengarai mengandung larutan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang berlebih. Di Kabupaten Purworejo sendiri sebelumnya diberitakan bahwa ada 2 kasus gagal ginjal anak dan 1 suspect.
Dari 2 kasus diketahui 1 anak meninggal dunia, sedangkan kasus 1 suspect dinyatakan negatif oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo.
Fasilitas kesehatan (faskes) untuk perawatan pasien gagal ginjal di Purworejo juga masih minim. Baru ada dua rumah sakit yang memiliki pelayanan untuk cuci darah atau hemodialisis.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo, Rani Sumadyaningrum mengemukakan jika saat ini sudah ada 70 produk obat sirop yang diidentifikasi terpapar EG dan DEG berlebih.
"Kemarin kan 5 tapi ini tambah lagi 70 sekian. Dari Dinkes sudah antisipasi ke Apotek dan rumah sakit agar menyimpan dulu (tidak memasarkan obat sirop)," katanya saat ditemui di gedung B DPRD Purworejo, Senin (14/11).
Lebih lanjut dikatakan, bahwa rumah sakit di Purworejo yang bisa menangani pasien gagal ginjal juga masih sangat sedikit.
Pasien harus dibawa ke rumah sakit di luar kota jika pelayanan hemodialisis rumah sakit Purworejo penuh. Rumah sakit yang membuka pelayanan hemodialisis di Purworejo yakni RSUD Dr Tjitrowardojo dan RS Amanah Ummat.
Baca Juga: Lakukan Sidak Obat Sirop ke Apotek, Komisi IV Temukan Pelanggaran SOP
"Memang sangat minim sekali, karena keterbatasan alat juga, ada juga yang pinjam pihak ketiga. Iya baru dua, Amanah Ummat baru satu bulan ini," kata ketua komisi yang menangani masalah kesehatan ini. Keterbatasan pelayanan tersebut, menurut Nonik sapaan akrab Rani disebabkan oleh mahalnya alat cuci darah. Bahkan, beberapa alat biasanya hanya pinjam melalui pihak ketiga. "Karena saking mahal alatnya. Rata-rata tidak terbeli, tapi pinjam," sebutnya.
Dengan maraknya fenomena gagal ginjal anak ini, Nonik menghimbau agar orang tua lebih memperhatikan obat yang masuk ke badan anaknya. Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan asupan makanan dan minuman untuk anak.
"Himbauan saya ya memang indikasi bukan hanya di sirop ya, penyebab gagal ginjal itu, karena anak kan juga jajannya, minuman kemasan itu juga beresiko, untuk gagal ginjal juga, memang banyak faktornya," sebutnya.
Ditambahkan, untuk mengantisipasi masalah gagal ginjal anak ini, orang tua juga bisa mengadopsi tradisi nenek moyang dengan mengkonsumsi obat-obatan herbal.
"Jadi obat-obatan herbal, tradisional, misalnya obat batuk dari kencur dan kemukus, ya antisipasinya itu, back to nature, kembali ke ajaran nenek moyang dulu, ternyata juga banyak sembuhnya juga. Karena orang tua sekarang itu pinginnya praktis, anaknya cepet sembuh," pungkasnya.
Artikel Terkait
Hari Disabilitas Internasional, Ada Operasi Katarak Gratis
Lakukan Sidak Obat Sirop ke Apotek, Komisi IV Temukan Pelanggaran SOP
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar : Pesantren Adalah Pencetak Generasi Berkemampuan Intelektual dan Spiritual