Jejak "Sambo" yang Lain di Magelang

- Kamis, 25 Agustus 2022 | 18:04 WIB
Plang yang menunjukkan arah Dusun Sambo di Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kamis (25/8/2022). (Suara Merdeka/Birru Rakaitadewa)
Plang yang menunjukkan arah Dusun Sambo di Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kamis (25/8/2022). (Suara Merdeka/Birru Rakaitadewa)

MAGELANG, SUARA MERDEKA – Jauh dari ribut-ribut di Jakarta soal kasus Irjen Ferdy Sambo, ada warga Kabupaten Magelang kebingungan. Bukan soal drama pembunuhannya terhadap Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, melainkan kata Sambo yang viral.

Sambo, dalam semesta eks Kepala Divisi Propam Mabes Polri itu, ialah marga asal suku Toraja. Dia diketahui lahir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Sedangkan Sambo di Kabupaten Magelang merupakan nama sebuah dusun.

Di Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, tepatnya, Dusun Sambo berada. Kuwato (56), Sekretaris Desa Podosoko, mengaku bingung nama dusunnya muncul di berbagai media pemberitaan.

"Setahu saya S-A-M-B-O hanya dusun saya, tapi kok muncul tulisan ini di televisi," ujar Kuwato, Kamis (25/8/2022).

"Apakah Ferdy Sambo berasal dari (Dusun) Sambo?" tanya dia. Jawabannya hampir pasti tidak. Kuwato pun menegaskan tidak ada warga di Dusun Sambo bekerja sebagai polisi. Kebanyakan mereka menjadi petani dan pedagang.

Baca Juga: Lewat IoT, Kebun Klengkeng di Magelang Tersiram Otomatis

Wirasambo Kabur

Sejarah Dusun Sambo konon diawali oleh seorang musafir bernama Wirasambo. Kuwato menuturkan pada masa kolonialisme Belanda, sekira abad ke-18, Wirasambo kabur dari Kasunanan Surakarta lantaran menolak tunduk pada Belanda. Wirasambo disebut jadi prajurit kerajaan kenamaan itu.

Tibalah Wirasambo di tempat antah-berantah. Singkat cerita, tempat itu dinamai Wirasambo. Dia diyakini sebagai orang pertama yang mendiami wilayah tersebut. Kemudian, dia mengubah namanya menjadi Wikana.

"Saya juga keturunan dari Kyai Wikana. Semua yang asli di Sambo keturunan Kyai Wikana," tutur Kuwato yang merupakan generasi ke-8 Kyai Wikana.

Kuwato, Sekretaris Desa Podosoko, di makam Wirasambo, di Dusun Sambo, Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kamis (25/8/2022). (Suara Merdeka/Birru Rakaitadewa)
Kuwato, Sekretaris Desa Podosoko, di makam Wirasambo, di Dusun Sambo, Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kamis (25/8/2022). (Suara Merdeka/Birru Rakaitadewa)

Menurut Kuwato, saat Wirasambo tiba ia bersama istrinya, Dewi Kenanga. Kenanga, di Desa Podosoko, juga diabadikan menjadi nama dusun.

Untuk menghormati dua figur tersebut, warga tiap-tiap dusun selalu melakukan nyadran, tradisi bersih-bersih makam di Jawa pada bulan Syakban. Dusun Sambo pada 10 Syakban, Dusun Kenanga pada 15 Syakban.

Baca Juga: Dukung G20 di Candi Borobudur, UP3 PLN Magelang Inspeksi Jaringan Listrik

Editor: M. Nur Chakim

Tags

Terkini

BPJamsostek Dorong Anggota PDHI Jadi Peserta

Selasa, 30 Mei 2023 | 18:37 WIB

Lebih Intim Bersama Sheila on 7 di Bumi Mataram

Selasa, 30 Mei 2023 | 07:00 WIB

Bupati Magelang Lantik 269 Kepsek

Senin, 29 Mei 2023 | 15:06 WIB
X