Hadi Pranoto, mengatakan, para pekerja migran harus hati-hati dalam proses rekrutmen. Pihaknya juga meminta agar para pekerja migran tidak perlu takut jika sudah menempuh prosedur yang benar.
Baca Juga: Calon Senat Mahasiswa STMIK Bina Patria Ikuti Latihan Kepemimpinan
"Ada permasalahan di Kamboja kemarin, tapi sudah bisa diselamatkan, pemerintah tetap mempunyai kepedulian tinggi bagi tenaga migran. Jadi tenang saja tidak usah khawatir, aturannya seperti apa kita ikuti saja," katanya.
Veny Yudha Apriyani mengatakan, sosialisasi yang diikuti 30 peserta kali ini lebih menekankan pemahaman perlindungan kepada calon pekerja migran Indonesia.
"Dengan sosialisasi ini diharapkan para calon pekerja migran menjadi paham apa yang perlu dipersiapkan serta hak dan kewajiban mereka," jelasnya.
Raga Giras Asadullah (25), peserta sosialisasi dari Kelurahan Pangenrejo, Kecamatan Purworejo mengatakan, diperkirakan dirinya akan berangkat bekerja ke Malaysia sebagai tenaga Cleaning Service di sebuah bandara pada bulan September atau Oktober tahun ini.
Dirinya sudah yakin untuk menjadi pekerja migran karena sudah memiliki pengalaman bekerja di luar negeri beberapa tahun lalu.
"Di Malaysia, Cleaning Service Airport. Dulu sudah pernah gajinya lumayan, sekitar Rp 5 juta, syaratnya (pendaftaran) juga tidak kompleks. Prosesnya ini langsung lewat dinas, jadi tidak takut, karena sudah punya pengalaman kerja di luar negeri juga," terangnya.
Artikel Terkait
Calon Senat Mahasiswa STMIK Bina Patria Ikuti Latihan Kepemimpinan
Bupati Berharap Purworejo Jadi Tujuan Wisata Kedua Setelah Jogja
Pemkab Purworejo Optimalkan Penggunaan E-katalog Lokal