MAGELANG, SUARA MERDEKA – Disrupsi teknologi dan pandemi Covid-19 tak pelak berdampak pada praktik bisnis. Tak terkecuali bisnis sektor pariwisata.
Hal itu disampaikan Konsultan Pariwisata, Bonni Irawan, saat diskusi kelompok terpumpun bertajuk Menggali Potensi Kreatif Kawasan Borobudur sebagai Support System Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Hotel Atria Magelang, Jumat (1/7/2022) lalu.
Bonni menuturkan dari aspek teknologi perubahan terjadi pada produk, model bisnis dan operasional. Aspek ini juga turut mengubah perilaku konsumen. Contohnya aplikasi Gojek yang mengubah perilaku masyarakat dalam menggunakan transportasi.
"Dari aspek pandemi, berbalik. Perilaku konsumen yang mengubah proses menciptakan produk, model bisnis dan operasi," katanya.
Baca Juga: Jelajah Wisata Gunung Sumbing, Disparpora Kabupaten Magelang Helat One Day Tour
Menurut Bonni perilaku konsumen memiliki dua sifat, imersif dan berdasarkan pengalaman (experiential).
Sifat pertama berkaitan kesan orang, misalnya, menggunakan suatu produk. Sifat kedua ihwal pengalaman yang ingin dialami orang atas suatu produk, terutama lewat narasi yang disampaikan produsen.
"Hadirnya teknologi digital, misalnya, harus menciptakan sebuah teknologi yang membuat indra manusia bekerja dan rasa untuk menciptakan emosi dan memori," terangnya.
Untuk memenuhi dua sifat tersebut, Bonni mengatakan, dalam konteks pariwisata, bercerita (storytelling) penting dilakukan kepada masyarakat untuk menciptakan “mimpi” hingga mereka datang ke suatu destinasi.
Baca Juga: Tirta Kali Kota, Wisata Tubing Baru Kota Magelang