KEBUMEN, suaramerdeka-kedu.com - Selama masa pandemi, Non Perfomance Loan (NPL) atau kredit bermasalah di BPR BKK Kebumen justru mengalami penurunan. Pada 2018 yang mencapai 8,51 menurun menjadi 7.08 pada 2019. Selanjutnya, tahun 2020 menjadi 6,13, sedangkan tahun 2021 menurun menjadi 6,06.
"Tahun 2022 hingga maret NPL-nya menurun menjadi 5,93 persen, " kata Direktur utama BPR BKK Kebumen Sutrisno saat silaturahmi dengan wartawan di ruang rapat Kantor BPR BKK Jalan Sarbini Kebumen, Sabtu (30/4).
Dijelaskan, selama empat tahun terakhir, rasio keuangan dari sembilan aspek, termasuk NPL berkategori sehat. Bank yang dipimpinnya memiliki aset Rp 526,64 miliar. Sementara kredit yang disalurkan hingga Maret 2022 mencapai Rp 386,7 miliar.
Didampingi Direktur Umum dan Kepatuhan Sudiharto dan Direktur Pemasaran Tarto, Sutrisno mengungkapkan beberapa upaya dilakukan manajemen untuk mengurangi NPL. Di antaranya menerapkan prinsip kehati-hatian, sebelum memberikan kredit.
“Jika terjadi penurunan kualitas kredit, ada tim khusus yang menangani sehingga kualitas kreditur terus membaik,” ungkap Sutrisno.
Pihaknya juga menyampaikan dana corporate social responsibility (CSR) sebesar Rp 194.776.030. Program unggulannya antara lain kredit Kompak tanpa potongan, kredit KMB dengan suku bunga 0,75 persen, kredit air jamas untuk air bersih, jambanisasi dan sanitasi serta kredit mikro nelayan dan UKM perikanan dengan suku bunga bersaing.
Artikel Terkait
Lebaran 2022, Ribuan Wisatawan Padati Tempat Wisata di Magelang
Libur Lebaran, Okupansi Homestay Kawasan Candi Borobudur Penuh
Objek Wisata Mangrove Siap Sambut Wisatawan di Musim Lebaran