KEBUMEN, suaramerdeka-kedu.com - Kelapa genjah entok sebagai komoditas unggulan di Kebumen telah menjadi primadona untuk dibudidayakan. Bahkan budidayanya sampai berbagai daerah di Indonesia seperti Gorontalo, Medan dan Kalimantan.
"Kelapa genjah entok sudah merambah hampir seluruh daerah di Indonesia," kata salah satu pembudidaya kelapa genjah entok, Khumdari yang ketua Kelompok Tani (Poktan) Maju Makmur, Desa Bojongsari, Kecamatan Alian, Kebumen, Senin (28/2).
Desa Bojongsari merupakan sentral genjah entok yang telah bersertifikasi dan satu-satunya di Indonesia. Sertifikat tersebut diperoleh sejak 2016 saat bupati Kebumen dijabat Muhammad Yahya Fuad. Di Desa Bojongsari sendiri terdapat dua Poktan yang membudidayakan kelapa genjah entok.
Selain Poktan Maju Makmur, juga terdapat Poktan Sri Rejeki yang diketuai Ikhwani. Ia menuturkan, ketersediaan bibit genjah entok untuk memenuhi permintaan lokal saja masih kurang.
"Apalagi sampai memenuhi permintaan luar daerah, jelas sangat kekurangan," imbuhnya.
Untuk pertahunnya, terang Ikhwani, ketersediaan bibit baru 24 ribu buah, sedangkan permintaan mencapai ratusan ribu buah. Kurangnya ketersediaan bibit genjah entok itu lantaran bahan bakunya. Di mana pohon indukannya belum mencukupi. "Insya Allah tahun 2025 sudah bisa dipenuhi seiring bertambahnya pohon induk yang ada," ucap Ikhwani.
Sementara itu, Kepala Desa Bojongsari Edi Iswadi mengatakan, keunggulan kelapa genjah entok karena umurnya tidak perlu tua sudah berbuah dan menghasilkan buah yang lebat. Kualitasnya pun bagus. "Sekitar 3,5 tahun sudah berbuah, dengan satu janjang (tangkai) bisa mencapai 8 - 12 buah. Sedangkan untuk indukan dengan umur lebih dari 10 tahun," tandasnya.
Lebih lanjut, budidaya kelapa genjah entok butuh pemurnian lahan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi dengan kelapa lokal (dalam). Di Desa Bojongsari sendiri terdapat lahan yang sudah dimurnikan dan ditanami kelapa genjah entok. Tahun ini dikembangkan di lima desa lainnya yakni Surotrunan, Tlogowulung, Karangkembang, Kaliputih dan Wonokromo.
Artikel Terkait
Ketua DPRD Komitmen Lestarikan Kesenian Wayang
Gerakan Pramuka Jadi Pilar Pencegahan Penyimpangan Seksual di Purworejo
POPDA Purworejo 2022 Digelar Tanpa Penonton