PURWOREJO, suaramerdeka-kedu.com - Penyimpangan seksual merupakan tingkah laku yang tidak dapat diterima oleh masyarakat karena tidak sesuai dengan norma-norma agama.
Belakangan di Kabupaten Purworejo ditemukan beberapa pasangan sesama jenis dalam sebuah razia. Hal itu mendapat perhatian dari gerakan Pramuka Kwarcab Purworejo.
Gerakan Pramuka dinilai bisa menjadi salah satu pilar dalam pencegahan perilaku penyimpangan seksual para generasi muda di Kabupaten Purworejo.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Gerakan Pramuka Kwarcab Purworejo Pram Prasetyo Achmad, pada kegiatan kursus pembina Pramuka mahir tingkat dasar (KMD) golongan pengggalang, di Universitas Muhamadiyah Purworejo (UMP) yang berlokasi di Kelurahan Sucenjurutengah, Kecamatan Bayan pada Minggu (27/2).
Turut hadir Wakabinawasa Titik Mintarsih, sekretaris Piyani, dan sejumlah pengurus Kwracab.
Lebih lanjut, Pram Prasetyo mengatakan, agar tidak terjerumus dalam hal negatif, hal yang harus dilakukan yaitu membangun pemikiran positif untuk anak remaja, sehingga tidak berpikir bias.
Pada pendidikan Pramuka ini, menurutnya sangat tepat untuk generasi muda karena dapat membangun nasionalisme kebangsaan dan mengajak anak berorientasi kepada masa depan.
Disamping itu, kata Pram, pendidikan selain dari Pramuka dan sekolah, lingkungan keluarga juga menjadi elemen yang paling penting untuk pencegahan penyimpangan seksual.
Membangun komunikasi antara orang tua dan anak menjadi satu kebutuhan, sebagai upaya untuk membentengi diri anak-anak dari pengaruh negatif termasuk menjauhi perbuatan penyimpangan seksual.
Baca Juga: Ketua DPRD Komitmen Lestarikan Kesenian Wayang
Sementara itu, Titik Mintarsih menekankan, kegiatan ini bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan dan keterampilan kepada anggota Gerakan Pramuka dewasa.
Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan membina Pramuka dalam mengasuh peserta didik dan mengelola satuannya sehingga mutu kegiatan semakin meningkat dan terarah sebagai pembentukan peserta didik yang berkarakter.
“Kursus KMD bagi penggalang ini diharapkan akan menghasilkan para pembina yang pandai dan baik. Apa yang diperoleh dari pelatihan untuk bisa diparktekkan. Terutama menjadi teladan dan contoh bagi anggota pramuka, di gugus depan masing-masing, lingkungan keluarga, dan di masyarakat,” tutur Titik Mintarsih.
Salah satu panitia UMP Iman Agung Saputra menjelaskan, kegiatan KMD diikuti 88 peserta terdiri 77 peserta dari UMP dan 11 peserta dari perwakilan Banyumas, Semarang, IKIP PGRI Wates, Kemenag Purworejo, dan SMPN 3 Purworejo.
Artikel Terkait
Mahasiswa UAD Latih Anggota KWT Nglarang Buat Jamu
Peterbak Berwisata di Pantai Setrojenar dengan Menunggang Sapi PO
Ketua DPRD Komitmen Lestarikan Kesenian Wayang