KEBUMEN, suaramerdeka-kedu.com - Dosen dan mahasiswa Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen melakukan kolaborasi dalam riset, pengabdian masyarakat dan publikasi hasil karya ilmiah. Kerjasama yang baru kali pertama ini dalam rangka penguatan masing-masing pihak, sekaligus menepis anggapan bahwa dosen dan mahasiswa kalis (tidak akur).
Ini ditunjukkan saat peluncuran Sekolah Etnografi Disabilitas di Rumah Inklusi Dukuh Panggel, Desa Kembaran, Kecamatan/Kabupaten Kebumen, Selasa (18/1). Di mana kegiatannya diprakarsai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IAINU Kebumen bersama Forum Mahasiswa Bidikmisi dan KIP-Kuliah (Formasikip) dan UKM Kajian dan Wacana.
Ketua LPPM IAINU Kebumen, Agus Salim Chamidi mengemukakan, Sekolah Etnografi Disabilitas dilaksanakan selama tiga hari mulai Selasa (18/1) hingga Kamis (20/1). "Kegiatan ini tindaklanjut kerjasama LPPM dengan Rumah Inklusi," katanya.
Dalam kesempatan itu, ada sebanyak 50 mahasiswa yang mendapat pembekalan dan praktik sembari melakukan advokasi di Rumah Inklusi Kebumen. "Hasilnya nanti selain dibuat artikel yang dimuat di jurnal, juga foto-foto dan video," ucap Agus Salim.
Rektor IAINU Kebumen Fikria Najitama dalam sambutannya menambahkan, hasil kegiatan itu bisa pula disusun dalam bentuk buku. Pihaknya mengaku terus mendorong mahasiswa dan dosen untuk melakukan riset. Lingkungan kampus yang dipimpinnya pun dibiasakan untuk membicarakan seputar wacana, kajian dan penelitian. "Bukan ngegosip yang tidak ada habis-habisnya dan unfaedah (tidak bermanfaat)," imbuh Fikria.
Pihaknya lantas menanamkan sebuah kredo atau keyakinan bahwa penelitian merupakan jihad, pengabdian adalah hikmah dan publikasi merupakan dakwah. Jadi, yang perlu dilakukan oleh mahasiswa dan dosen yakni bersungguh-sungguh melakukan penelitian, terjun langsung dalam pengabdian serta menghasilkan luaran yang dipublikasikan.
"Ke depan dosen dan mahasiswa diharapkan semakin gila pada penelitian, sehingga dunia akademik kian berwarna, khususnya di Kebumen," jelas Fikria yang terkesan dengan kegiatan tersebut. Dalam kesempatan itu dihadiri kalangan difabel yang diasuh di Rumah Inklusi Kebumen.
Ketua Rumah Inklusi Kebumen Muinatul Khoiriyah, mengatakan, dari seratus lebih difabel yang ditanganinya memiliki aktivitas keseharian yang menarik untuk diteliti melalui pendekatan etnografi. "Kami berterima kasih atas kegiatan riset di sini, semoga menjadi pemacu bagi kaum difabel untuk terus maju," ungkapnya.
Artikel Terkait
Datangkan Founder Dawuh Guru, PMII Serius garap Literasi di Purworejo
Muncul Hoax Vaksin Booster Tidak Gratis, Pemkab Berikan Klarifikasi
Dua Minggu, Polres Kebumen Tilang Ratusan Pelanggaran Penggunaan Knalpot Brong