KEBUMEN, suaramerdeka-kedu.com - Pondok Yatim Laskar Langit di Dukuh Pacar, Desa Panjangsari, Kecamatan Gombong, Kebumen diresmikan, Minggu (16/1). Peresmian diisi pengajian umum oleh KH M Syauqi Zaenudin MZ yang anak almarhum kiai sejuta umat, Zaenudin MZ.
Ribuan warga menghadiri acara bertajuk "Indahnya Berbagi Wujudkan Yatim Mandiri" itu. Tidak ketinggalan penampilan seni nan memukau dari anak-anak yatim yang diasuh oleh Pondok Laskar Langit.
Salah satu perintis Pondok Yatim Laskar Langit, Darmedi mengemukakan, pada tahun pertama berdirinya pondok yatim tersebut masih terbatas dalam mengasuh anak. "Dan keberadaannya untuk memaksimalkan Pondok Yatim di Jakarta yang sudah ada sejak tahun 2013," kata Darmedi.
Hal itu selaras dengan nama Laskar Langit yang berarti pasukan anak-anak yang harus dimulyakan. Di mana mereka yang mulai diasuh oleh Pondok Yatim itu sebanyak 11 anak dari lingkungan desa setempat.
Bagi yang memiliki kecerdasan dan minat untuk melanjutkan sekolah, jelas Darmedi, pihaknya siap memberikan beasiswa. Di samping itu memfasilitasi berbagai kebutuhan serta mencarikan donatur untuk kelangsungan hidupnya.
Baca Juga: Diluncurkan, 100 Organ PCNU Miliki Website
"Kami bangun generasi yang muncul dari yatim atau yatim piatu," terang Darmedi yang juga Sekretaris Yayasan Laskar Langit itu. Ketua Panitia, Imam Suwito menambahkan, keberadaan Pondok Yatim Laskar Langit di Desa Panjangsari diawali dari majelis ta'lim. Hingga kemudian menjadi yayasan yang menaungi pondok tersebut.
Peresmian Pondok Yatim Laskar Langit itu dilakukan dengan membuka tirai oleh Kabag Kesra Setda Pemkab Kebumen, Mukhsinun Mubarok.
Ia yang mewakili Bupati Arif Sugiyanto menyampaikan banyak yatim piatu di Kebumen yang butuh perhatian untuk kelangsungan hidupnya. "Pemkab berupaya membantu melalui program-program yang ada," kata Mukhsinun.
Sementara itu, KH M Syauqi Zaenudin MZ menyampaikan pentingnya memiliki kelapangan hati seperti yang dicontohkan Rosulullah. Untuk itu ia menuturkan perlu menghiasi rumah dengan membaca Alquran dan bersholawat.
Bahkan berkat hati yang luas itu, rumah Nabi Muhammad yang hanya berukuran 3 meter x 4 meter laksana surga. Memiliki keluasan hati juga untuk menghindari penyakit iri dengki. Seperti susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah.
Artikel Terkait
Kunjungan Baca Disarpus Telah Lampaui Target
161 Anggota Satgas PGRI Ikuti Pelatihan Siaga Bencana
Diluncurkan, 100 Organ PCNU Miliki Website