MAGELANG, suaramerdeka-kedu.com - Satu santri dari Pondok Pesantren Al Lu'lu' Wal Marjan, Desa Bumirejo, Kecamatan Mungkid, yang hanyut di aliran Sungai Elo di dekat ponpes itu, Rabu (5/1) telah ditemukan tim SAR gabungan. Dia adalah Muhamad Balghi Dwi Meydinansyah (12), asal Kota Cirebon, Jawa Barat.
Koordinator Basarnas Unit Borobudur, Basuki mengatakan, santri tersebut ditemukan tim penyelam kurang lebih 700 meter dari tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (6/1) sekira pukul 10.10. Dia berada di kedalaman air 4-5 meter dalam keadaan terjepit batu.
"Kondisi korban sudah meninggal. Kurang paham (bagian tubuh korban yang terjepit batu) karena visibility-nya rendah," ujarnya usai kegiatan pencarian korban, Kamis (6/1).
Basuki menambahkan korban langsung dibawa ke RSUD Muntilan untuk dilakukan pengecekan identitas dan pembersihan jasad.
Baca Juga: Dua Santri Hanyut di Sungai Elo Magelang, 1 Ditemukan Meninggal Dunia
Pantauan Suara Merdeka di Ponpes Al Lu'lu' Wal Marjan, Kamis (6/1) sekira pukul 14.00, ambulan yang membawa jenazah atas nama Balghi tiba di ponpes tersebut. Para santri dan pengurus ponpes lantas mengerjakan salat jenazah di masjid yang sekompleks dengan ponpes.
Jenazah Balghi kemudian dibawa ke ambulan dibawa ke Kota Cirebon untuk segera dimakamkan.
Seperti diwartakan, pada Rabu (5/1) sekira pukul 10.45, santri lain dari Ponpes Al Lu'lu' Wal Marjan, selain Balghi, bernama Fazril Fadillah Adha (13), asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hanyut di aliran Sungai Elo.
Kapolres Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, kejadian berawal sekitar 22 santri Ponpes Al Lu'lu' Wal Marjan melakukan kegiatan pembelajaran bahasa Arab di alam terbuka pukul 10.00.
Baca Juga: Santri Perempuan di Magelang Diperkosa Pedagang Makanan
Kegiatan tersebut diadakan di tepi Sungai Elo, kurang lebih 700 meter dari ponpes. Para santri didampingi salah seorang pengajar ponpes yang diketahui bernama Panji.
Pengajar itu mengingatkan kepada para santri agar tetap di tepi sungai dan tidak bermain air lantaran arusnya deras. Namun, Fazril dan Balghi lolos dari pengawasan, diduga keduanya masuk ke aliran air.
"Kami akan selidiki kelalaiannya ada di mana. Apakah dari pihak pondok pesantren, pengajar, atau kepada korban sendiri," ujar Sajarod di sela kegiatan pencarian korban, Rabu (5/1).
Fazril sendiri ditemukan pada Rabu (5/1) sekira pukul 14.00. Dia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Baca Juga: Diduga Alami Gangguan Jiwa, Warga Kejiwan Tewas Di Kolam