MAGELANG, suaramerdeka-kedu.com – Dua guru madrasah berhasil meluncurkan buku sastra di Balkondes Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Rabu (29/12).
Dua buku cerpen dan satu buku puisi yang lahir di tengah aktivitas mengajar para pelajar dari rumah.
Mereka adalah Yuniar Widati, guru Bahasa Inggris MTs Negeri 3 Magelang di Kecamatan Windursari dan Yuni Dwi Wiratni, guru Bahasa Inggris MAN 1 Kabupaten Magelang (MAN Karet). Yuniar meluncurkan dua buku cerpen, "Di Ujung Rindu" dan "Friendzone".
Sementara Yuni merilis sebuah buku puisi bertitiel "Semesta dalam Genggam Asmaul Husna".
Yuniar mengatakan lahirnya kedua buku tersebut merupakan berkah dari adanya pandemi Covid-19. Sebab dia memiliki cukup banyak waktu untuk menulis di sela kesibukannya mengajar melalui daring serta menjadi kepala perpustakaan sekolah setempat.
"Kedua buku ini merupakan buku saya yang keenam dan ketujuh. Keduanya merupakan kumpulan cerpen yang saya tulis di masa pandemi. Cukup lama menulisnya, sekitar dua bulan. Bagi saya ini berkah pandemi karena saya bisa menulis," ujarnya di sela peluncuran.
Baca Juga: 20 Siswa MAN 4 Kebumen Digembleng untuk Menulis Antologi Buku
Dia menuturkan buku “Di Ujung Rindu” bertemakan cinta dan persahabatan. Cerita terinspirasi dari kisah hidupnya sendiri dan teman-temannya yang terjadi dalam keseharian di sekitar lingkungan.
"Kalau buku "Friendzone" temanya persahabatan yang tak lekang oleh waktu dan terselip pesan, bahwa dalam hidup ini tidak selalu hitam putih, selalu ada pilihan untuk tetap berbuat baik, walau ada kesempatan untuk memilih yang sebaliknya," katanya.
Adapun buku "Semesta dalam Genggam Asmaul Husna" merupakan gubahan Yuni Dwi Wiratni alias B-Zun yang berisi sekitar 50 buah puisi. Yuni menyebut puisi-puisi ini adalah upaya menghadirkan kebesaran Tuhan yang melekat erat pada setiap asma-Nya.