Anak-anak Gunungketur Olah Barang Bekas Jadi Kerajinan

- Senin, 27 Desember 2021 | 12:12 WIB
SM/dok - BARANG BEKAS: Anak-anak TPA Mushola Al Asri Kelurahan Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta mengikuti pelatihan kerajinan berbahan barang bekas oleh mahasiswa KKN Alternatif UAD 75 Unit A1.
SM/dok - BARANG BEKAS: Anak-anak TPA Mushola Al Asri Kelurahan Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta mengikuti pelatihan kerajinan berbahan barang bekas oleh mahasiswa KKN Alternatif UAD 75 Unit A1.

YOGYAKARTA, suaramerdeka-kedu.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif UAD 75 unit VII A1 melatih anak-anak Kelurahan Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta cara memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang unik dan bernilai.

Hal ini bertujuan mengurangi sampah dan melatih kreativitas anak-anak.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Wieldan Rhiezal mengatakan, pelatihan diikuti anak-anak TPA Mushola Al Asri, Kelurahan Gunungketur di Omah Kreatif.

Baca Juga: Merawat Dolanan Anak, Merawat Kegembiraan

Bahan-bahan yang dipakai berupa botol bekas minuman yang sebelumnya dicuci bersih pakai sabun dan disinfektan lalu dikeringkan.

"Anak-anak kita berikan kebebasan untuk mewarnai botol-botol tersebut. Hal ini agar dapat meningkatkan imajinasi dan kreatifitas mereka," ujarnya.

Pelatihan ini, lanjut Wieldan, juga mengenalkan kepada anak-anak bagaimana memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang bernilai. Termasuk mengajak mereka untuk turut dalam menjaga lingkungan dengan membuang sampah di tempatnya.

Baca Juga: KKN UAD Manfaatkan Lorong Depan Rumah untuk Menanam Sayuran

"Anak-anak bisa memilah mana sampah yang perlu dibuang dan mana yang masih bisa dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai. Seperti botol minuman ini, kalau dibuang akan butuh waktu lama untuk dapat terurai, maka kita bisa mengubahnya menjadi karya seni," katanya.

Kegiatan pelatihan ini, dia bilang penting didapat oleh anak-anak.

Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang menuntut mereka belajar dari rumah, sehingga perlu kegiatan ekstra yang melatih keterampilan mereka.

"Anak-anak kami lihat sangat antusias mengikuti pelatihan mewarnai dan melukis di atas botol bekas ini. Mereka perlu terus mendapat stimulus agar kreatifitas berkembang. Dari pelatihan ini, hasilnya mereka dapat memiliki kotak pensil yang lucu yang dapat dibawa pulang," jelasnya.

Menurutnya anak-anak sudah terlalu banyak belajar secara daring dengan memakai gawai, sehingga dapat mempengaruhi kebiasaan dan keterampilan mereka. Dengan adanya pelatihan ini, anak-anak dapat sejenak melupakan gawainya.

Baca Juga: KKN UAD Latih Buat Penyanitasi Tangan dari Daun Sirih

"Para orang tua juga merasa terbantu dengan pelatihan ini, karena anak-anak tidak lagi terlalu sibuk dengan gawainya. Sekarang anak-anak bisa memanfaatkan waktu di luar jam sekolah dengan berkreasi melukis botol bekas atau kerajinan lainnya dari barang bekas," paparnya.

Halaman:

Editor: M. Nur Chakim

Tags

Terkini

Insfrastruktur Harus Dipelihara dan Dijaga Bersama

Senin, 20 Maret 2023 | 17:54 WIB

Borobudur Marathon 2023, Ini Tanggalnya

Sabtu, 18 Maret 2023 | 23:18 WIB
X