YOGYAKARTA, suaramerdeka-kedu.com - Kurikulum pendidikan harus bisa menjadi navigasi bagi peserta didik supaya terlihat masa depan yang lebih baik.
Karena itu, pendidikan memerlukan kurikulum yang memerdekakan siswa, tidak mengekangnya dalam keseragaman.
Rektor Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Johanes Eka Priyatna PhD mengungkapkan hal itu dalam seminar Pemberdayaan Sekolah Mitra: Pengembangan Kurikulum Berbasis Outcomes di Sekolah-Sekolah di DIY dan Sekitarnya.
Baca Juga: Prodi Ilmu Komunikasi Untidar Terjunkan Mahasiswa Magang di Suara Merdeka
Puluhan peserta terdiri atas guru dan kepala sekolah saling berbagi membahas kurikulum bagi masa depan peserta didik.
''Jangan main-main dan meremehkan kurikulum. Kurikulum harusnya fleksibel, dapat membebaskan siswa berpikir merdeka,'' tandas Eka dalam kegiatan yang berlangsung di Hotel Innside Yogyakarta, kemarin.
Menurutnya kurikulum yang bagis dapat memandu peserta didik mencapai tujuan. Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian, siswa perlu mendapatkan pola belajar dari kurikulum yang memerdekakan pikirannya.
Baca Juga: Meski Permintaan Menurun, PMI Minta Masyarakat Tetap Donor Plasma Konvalesen
Ia tidak ingin kurikulum disusun asal-asalan karena bisa menjadi bencana bagi pendidikan.