Prodi Otomotif UMP Segera Miliki TUK TO, Mahasiswa Yang Lulus Akan Dapat Ijazah Serta Sertifikat

- Kamis, 9 Desember 2021 | 20:33 WIB
Verifikator Lembaga Sertifikasi Profesi Teknik Otomotif (LSP TO) Pusat, Wisnu Wardana saat mengecek TUK PO UMP di Kompleks Laboratorium UMP Gang 5 Plaosan Purworejo (SM/Dok)
Verifikator Lembaga Sertifikasi Profesi Teknik Otomotif (LSP TO) Pusat, Wisnu Wardana saat mengecek TUK PO UMP di Kompleks Laboratorium UMP Gang 5 Plaosan Purworejo (SM/Dok)

PURWOREJO, suaramerdeka-kedu.com-Selain ijazah, mahasiswa Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) setelah lulus akan mendapat sertifikat kompetensi. Nantinya sertifikat itu sangat dibutuhkan untuk masuk ke perusahaan atau industri.

"Alhamdulillah hari ini Tim Verifikator LSP TO (Lembaga Sertifikasi Profesi) Teknik Otomotif turun melakukan verifikasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) kami tepatnya di Laboratorium Otomotif UMP ," ucap Kaprodi Otomotif UMP, Dwi Jatmoko, kemarin (9/12).

Dijelaskan, TUK UMP kedepan diharapkan tidak hanya untuk mahasiswa UMP, tetapi juga bisa diakses guru dan siswa SMK Jurusan Otomotif se-Kabupaten Purworejo. Sasaran TUKI UMP yakni mahasiswa semester akhir, dan juga dari luar khususnya guru dan siswa SMK Jurusan Otomotif.

Baca Juga: Masterbend Gelar Refleksi Perjuangan Mendapat Harga Tanah Yang Layak

"Verifikasi kali ini dilakukan langsung oleh tim Asesor LSP TO pusat. TUK UMP ini menjadi satunya di Purworejo, semoga bisa bermanfaat karena selama ini untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi, mahasiswa, guru atau pelajar SMK jurusan otomotif harus ke Jakarta," jelasnya.

Menurutnya, sertifikat kompetensi sangat dibutuhkan di dunia pendidikan dan industri. Menjadi semacam tanda profesionalitas pemegangnya. Syarat menjadi asesor atau penguji harus memiliki sertifikat kompetensi. Dunia industri juga sama, kompetensi dewasa ini menjadi perhitungan perusahaan dalam menerima karyawan selain syarat ijazah dan IPK.

"Kedepan arahnya kesana, jadi tidak hanya mahasiswa UMP saja yang bisa mengakses TUK UMP. Guru dan siswa SMK Jurusan Otomotif bisa mengakses TUK UMP. Sehingga tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk mendapatkan sertifikat kompetensi," ujarnya.

Kepala Laboratorium Otomotif UMP, Arif Susanto menambahkan, sasaran uji kompetensi ke depan yakni Standar Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia (SKKNI). Sehingga setelah mengikuti TUK UMP, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ijazah ketika lulus, tetapi juga sudah mengantongi sertifikat kompetensi sebagai nilai tambah ketika masuk ke dunia industri. "Jadi arahnya untuk penguatan SDM menuju profesional yang banyak dibutuhkan perusahaan," ucapnya.

Ditambahkan, Prodi Otomotif UMP sudah ada sejak 2008. Laboratorium otomotif dan unit produksinya juga sudah mulai jalan. Selain menyiapkan TUK, kewirausahaan seperti bengkel otomotif juga sudah dikembangkan. TUK UMP sendiri berawal dari dana hibah yang turun sekitar enam bulan terakhir.

Setelah dana turun, sejumlah mahasiswa juga sudah diikutkan dalam diklat ke industri mitra. Setelah itu muncul inisiasi untuk membuat TUK UMP. Syaratnya yakni sarpras mendukung, termasuk laboratorium juga harus punya sesuai dengan SOP LSP TO. Semua harus dipenuhi, termasuk dokumen-dokumen standar mutu yang harus disiapkan. "Prodi Otomotif UMP sudah memiliki 3 kelas setiap angkatan. Selain kelas reguler kami juga ada semacam kelas sore bagi mereka yang sudah bekerja. Jadi keahlian atau sertifikat dibidangnya bisa dikonversikan dengan mata kuliah yang linear, mahasiswa untuk kelas ini biasanya sudah bekerja, waktu tempuh kuliahnya juga tidak sama dengan reguler, karena bisa dikonversikan," ucapnya.

Sementara itu, Verifikator Lembaga Sertifikasi Profesi Teknik Otomotif (LSP TO) Pusat Wisnu Wardana mengungkapkan, secara umum sudah bagus dan layak menjadi TUK, hanya ada beberapa catatan yang perlu dilengkapi. Kerapihan masih perlu ditingkatkan, alat pemadam perlu ditambah, setiap ruangan juga perlu memiliki daftar inventaris. "Secara umum sudah bagus dan layak menjadi TUK, hanya perlu dilengkapi saja," ungkapnya

Editor: M. Nur Chakim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Insfrastruktur Harus Dipelihara dan Dijaga Bersama

Senin, 20 Maret 2023 | 17:54 WIB

Borobudur Marathon 2023, Ini Tanggalnya

Sabtu, 18 Maret 2023 | 23:18 WIB
X