MAGELANG, SUARA MERDEKA – Memperingati 1.199 tahun Candi Borobudur selesai dibangun, umat Buddha melakukan puja bhakti di situs warisan dunia tersebut. Candi Borobudur disebut selesai dibangun pada 26 Mei 824.
Di Candi Borobudur, Jumat (26/5/2023), umat Sangha Agung Indonesia dari Mojokerto, Jawa Timur mengawali ibadah dengan pradaksina dan meditasi di bangunan candi. Ritual diakhiri dengan berdoa bersama untuk roh-roh para leluhur.
"Saya menyebutnya Hari Borobudur. Harapannya menjadi hari yang sakral buat umat Buddha," ucap Anumahanayaka Sangha Agung Indonesia, Nyanasila Thera di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Bhante Nyanasila menuturkan, puja bhakti tersebut bagian dari tata cara beribadah yang disebut Dharmayatra Adi Buddha Puja. Konsep peribadatan ini dipadukan dengan tradisi masyarakat Jawa kuno.
Salah satu bentuk ritual yang kentara ialah adanya acara berdoa dengan dilengkapi uborampe atau sajen. Sajen yang dipakai, antara lain, bunga-bunga dari empat penjuru, kendi berisi air, dan buku-buku doa.
Pada Kamis (25/5/2023), Dharmayatra Adi Buddha Puja juga dilakukan dengan cara berjalan kaki dari Candi Mendut menuju Candi Pawon. Tata cara beribadah itu dipraktikkan oleh 30 orang yang terdiri atas biksu, samanera (calon biksu), dan samaneri (calon biksuni) dari Sangha Agung Indonesia.

Keturunan Empu Tantular
Bhante Nyanasila menerangkan, Dharmayatra Adi Buddha Puja sebelumnya dirumuskan dari hasil kajian dan diskusi bersama yang dilakukan Sangha Agung Indonesia bersama umat Buddha di Bali dan peneliti sejarah Candi Borobudur, Hudaya Kandahjaya.
"Dharmayatra Adi Buddha Puja ini berdasarkan buku Hudaya Kandahjaya berjudul Borobudur; Biara Himpunan Kebajikan Sugata," katanya. Hasil kajian dan diskusi menunjukkan bahwa tradisi tersebut masih dijalankan umat Buddha keturunan Empu Tantular di Bali.
"Diawali tahun ini, kami berharap Dharmayatra Adi Buddha Puja menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun," ujar Bhante Nyanasila.