Medali Emas SEA Games, Pelecut Motivasi Bagas Kaffa

- Senin, 22 Mei 2023 | 14:47 WIB
Bagas Kaffa menunjukkan medali emas sepak bola SEA Games Kamboja 2023, di rumahnya di Sindas, Secang, Magelang, Senin (22/5/2023). (Suara Merdeka/Birru Rakaitadewa)
Bagas Kaffa menunjukkan medali emas sepak bola SEA Games Kamboja 2023, di rumahnya di Sindas, Secang, Magelang, Senin (22/5/2023). (Suara Merdeka/Birru Rakaitadewa)

MAGELANG, SUARA MERDEKA - Senyum Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi mengembang kala tiba di kampung halamannya di Dusun Sindas, Pancuranmas, Secang, Magelang, Senin (22/5/2023). Tak ada penyambutan yang meriah, sederhana saja.

Bagas Kaffa, begitulah ia dikenal, disambut warga setempat serta anak-anak SD yang berjejer di depan rumahnya. Tak ada pesta setelah itu, acara berlanjut dengan doa dan dipungkasi makan bersama. Sederhana tapi khidmat.

Kepulangan Bagas memang spesial bagi warga Sindas. Dia, bersama tim sepak bola Indonesia U-22, berhasil menggondol medali emas SEA Games Kamboja 2023 setelah terakhir kali didapatkan 32 tahun lalu. Tim asuhan Indra Sjafri itu mengandaskan Thailand di final dengan skor 5-2.

"Alhamdulillah senang bisa bertemu orang tua. Untuk penyegaran," ungkap Bagas di sela acara penyambutannya.

Baca Juga: Merti Desa Tidar Selatan, dari Kirab Gunungan Tahu hingga Wayangan

Laga final Indonesia versus Thailand di Stadion Nasional Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5) malam itu berlangsung panas dan keras. Wasit harus mengeluarkan empat kartu merah, yakni untuk Komang Teguh Trisnanda, Soponwit Rakyart, Jonathan Khemdee, dan Teerasak Poeiphimai. Selain para pemain, wasit juga memberikan kartu merah kepada staf kedua tim karena keributan di bangku cadangan.

Permainan yang keras dari tim Gajah Putih turut memakan korban, yakni Bagas yang mendapatkan luka di bibir. Momen itu ketika dia berduel keras dengan Anan Yodsangwal. Anan terlihat menyikut muka Bagas saat perebutan bola di udara.

"Saya dapat empat jahitan di bibir. Mungkin besok sudah bisa dilepas jahitannya," ujar pemain yang berposisi sebagai fullback itu.

Bagi Bagas, raihan emas sepak bola setelah penantian tiga dekade adalah awal dari prestasi-prestasi tim nasional selanjutnya. Bagi karirnya sendiri, medali itu menjadi pelecut untuk semakin bekerja keras dalam meningkatkan performa bermainnya.

Tak banyak waktu rehat bagi Bagas setelah ini. Pada 29 Mei mendatang, dia akan kembali berlatih bersama PS Barito Putera di Yogyakarta. Sedangkan saudara kembarnya, Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri, akan lebih awal berlatih, sekira tanggal 24 Mei.

Baca Juga: Ribuan Warga Magelang Meriahkan Jalan Sehat HUT PKS

Di rumah mereka di Sindas, Senin, Suara Merdeka sempat melihat Bagus melayani sejumlah warga yang meminta foto bersama. Namun, dia tidak dalam kondisi prima untuk berbincang karena jetlag.

Seperti diketahui, Bagus dipastikan berseragam Laskar Antasari pada musim mendatang. Pemain yang bermain sebagai penyerang itu menjajaki jalan terjal sepanjang karirnya di Eropa.

Sebelumnya, Bagus memperkuat klub Belanda, Utrecht U-21. Kemudian, musim lalu dia bergabung dengan Asteras Tripolis. Selama memperkuat klub asal Yunani itu, Bagus tercatat tidak mendapatkan menit bermain sama sekali.

"Tahun lalu adalah tahun yang sangat sulit untuk Barito Putera. Kami bersaing di papan bawah, hal yang kami tidak inginkan. Tentunya di tahun depan saya berharap bisa lebih baik lagi, bisa bersaing di papan atas," tutur Bagas. Pada BRI Liga 1 musim 2022/2023, Barito Putera duduk di posisi ke 15 atau satu tingkat di atas zona degradasi.

Halaman:

Editor: M. Nur Chakim

Tags

Terkini

Bupati Magelang Lantik 269 Kepsek

Senin, 29 Mei 2023 | 15:06 WIB

Ratusan Pengusaha Siap Ramaikan MLF 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 12:38 WIB
X