MAGELANG, SUARA MERDEKA - Bangunan Candi Borobudur direncanakan dapat dikunjungi wisatawan pada libur Lebaran tahun ini. Terlebih, uji coba kunjungan untuk umum akan dilakukan pada Rabu (22/3/2023). Tahap lanjutan ini membatasi kunjungan 1.200 orang per hari.
Sebelumnya, pada 1-15 Maret 2023, bangunan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang dibuka untuk kunjungan terbatas dengan kuota sejumlah 400 orang per hari. Pembukaan kunjungan ini bagian dari kajian lapangan tertutup sebelum kunjungan ke bangunan candi dibuka resmi.
"Libur Lebaran (tahun ini) ditargetkan bangunan candi bisa dibuka," kata General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Jamaludin Mawardi, Selasa (21/3/2023).
Bagi wisatawan yang melakukan kunjungan di pelataran candi, dikenakan biaya Rp50.000 untuk wisatawan domestik dan Rp25.000 untuk pelajar atau anak. Sedangkan bagi wisatawan mancanegara, dikenakan tarif 25 USD dan 15 USD untuk pelajar atau anak, sesuai dengan nilai kurs rupiah yang sedang berlaku.
Sementara itu, selama masa uji coba kunjungan ke bangunan candi untuk umum, dikenakan biaya tambahan. Bagi wisatawan domestik dan pelajar atau anak masing-masing mesti membayar Rp70.000 dan Rp50.000 sebagai biaya pengganti sandal upanat dan pemandu wisata.
Sedangkan bagi wisatawan mancanegara, juga pelajar atau anak, dikenakan biaya tambahan Rp80.000.
Baca Juga: Keterangan Polisi soal Viral Remaja Bawa Sajam di Magelang
Berbeda selama masa kajian lapangan tertutup, di mana wisatawan hanya bisa melakukan transaksi pembelian tiket secara daring saat sudah berada di Candi Borobudur. Dalam tahap lanjutan ini wisatawan bisa membeli tiket secara daring setiap waktu dan di manapun lokasi keberadaannya.
Tiket dapat dipesan melalui ticketcandi.borobudurpark.com. "Wisatawan juga diwajibkan melakukan scan in dan scan out selama berkunjung ke destinasi wisata Candi Borobudur untuk mengontrol skema kuota kunjungan," ujar Jamaludin.
Jamaludin menambahkan masih ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan berangkat dari kajian sebelumnya. Misal, perbaikan upanat, sandal yang wajib dikenakan pengunjung saat naik ke bangunan candi.
Desain upanat terinspirasi dengan sandal yang terdapat pada panel 150 relief Karmawibhangga Candi Borobudur. Sandal ini berbahan anyaman pandan dengan bulatan penjempit jempol kaki.
"Model sandal mungkin tidak pakai batok (penjepit), tapi (akan diubah jadi) kayak selop," imbuh Jamaludin.
Baca Juga: Borobudur Marathon 2023, Ini Tanggalnya
Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati mengatakan, sejumlah wisatawan mancanegara memang mengeluhkan desain upanat saat ini. "Mereka tidak terbiasa dengan model sandal jepit. Juga, beberapa wisatawan ada yang dapat ukuran upanatnya tidak sesuai ukuran kakinya," jelasnya.
Wiwit menyatakan mungkin ke depan ada variasi sandal, misal selop, demi kenyamanan. "Ada wacana model lain untuk wisatawan mancanegara, tapi nggak jauh beda dari sandal jepit," ujarnya.