MAGELANG, kedu.suaramerdeka.com - Sebanyak 30 aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Magelang dinyatakan lulus saat mengikuti pelatihan penanganan bencana di di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah.
Mereka berasal dari lintas OPD yang mengikuti pelatihan selama lima hari.
OPD yang menjadi peserta terdiri dari ASN BPBD, Bappeda, Dinsos, Disdikbud, Disperpa, Dinkes, Dishub, UPT Damkar, DP4KB, DPU PR, Disperkim, Kelurahan, dan Kecamatan.
Pelatihan dilaksanakan dengan metode blended learning selama 5 hari dimulai 8 Maret dan berakhir pada Selasa 14 Maret 2023.
Peserta diklat diberi pelatihan dan praktik oleh narasumber baik dari BNPB, BPBD Provinsi Jateng maupun praktisi profesional di bidangnya.
Materi yang diberikan di antaranya manajemen bencana darat, manajemen risiko, manajemen kesiapsiagaan, manajemen pemulihan, manajemen data dan informasi, dan manajemen logpal.
Lalu praktik lapangan dengan mendirikan tenda posko 6 x 12 meter yang biasa digunakan sebagai pusat komando dan pengungsian.
Di akhir pelatihan, sebagai syarat kelulusan peserta diwajibkan membuat rencana aksi penanganan bencana yg berpotensi terjadi di Kota Magelang dan dipaparkan di depan instruktur penguji.
Hasilnya seluruh peserta diklat yang berjumlah 30 orang dinyatakan lulus. Peserta yang lulus memperoleh STTP dari Pusdiklat BNPB yg menyatakan yang bersangkutan memiliki kompetensi.
Salah satu peserta mewakili Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, drh Farida mengaku awal mulanya bingung karena diikutkan dalam diklat ini.
Namun setelah mengikuti materi yang ada dapat memahami benang merah mengapa diklat ini perlu dan penting diikuti lintas sektoral OPD di kota Magelang.
"Materi yang diberikan cukup menantang dan membuka wawasan terkait kebencanaan dan berharap ASN OPD lain dapat ikuti di lain kesempatan nanti," katanya.
Sementara itu, Pj Sekda Kota Magelang sekaligus Kepala BPBD Kota Magelang, Larsita menyambut baik diklat semacam ini dalam mempersiapkan SDM ASN Kota Magelang yag terampil dalam menghadapi bencana.
"Saya harap peserta lulusan diklat Dasar Manajemen Bencana dapat saling bekerja sama dan menularkan ilmu yang dimiliki sekaligus dapat mempersiapkan Kota Magelang tangguh bencana," ungkapnya. (Asef Amani)***