Telur yang diambil dari ovarium dibekukan tanpa dibuahi dan disimpan untuk digunakan saat wanita sudah siap. Telur beku dapat dicairkan, dikombinasikan dengan sperma di laboratorium dan ditanamkan di rahim melalui fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung.
Berbeda dengan pembekuan telur yang dibuahi (kriopreservasi embrio), pembekuan telur tidak memerlukan sperma karena telur tidak dibuahi sebelum dibekukan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang wanita membekukan sel telur, misalnya mengalami kondisi yang dapat mempengaruhi kesuburan, seperti anemia sel sabit, penyakit autoimun seperti lupus, dan perubahan gender.
Kondisi lainnya adalah pengobatan kanker atau penyakit lain karena perawatan medis tertentu, seperti radiasi atau kemoterapi, dapat mempengaruhi kesuburan.
Luna sendiri mengatakan sebenarnya sudah ingin membekukan sel telur sejak empat tahun lalu, tapi baru bisa melakukannya tahun lalu. “Karena ternyata di Indonesia ada,” kata dia.